Asal Usul Lahirnya Agama Hindu - Hindu adalah agama yang dimiliki sebagian besar penduduk India saat ini. Agama ini muncul dari reruntuhan ajaran Veda dengan mengambil pikiran bentuk-bentuk kuno India dan berbagai kisah spiritual yang telah tumbuh di semananjung sebelum kedatangan orang-orang Arya. Hindu adalah agama terbesar ketiga di dunia setelah kekristenan dengan jumlah orang sebanyak hampir 1 miliar orang. Pengikut agama ini banyak ditemukan di anak benua India. Di sini ada sekitar 90% orang Hindu.
Berawal dari zaman perkembangan budaya besar di Mesopotamia dan Mesir. Sejak di antara 3000 dan 2000 SM di lembah sungai Sindhu (Indus) ada negara-negara yang peradabannya menyerupai budaya Sumeria di sungai Efrat dan Tigris, jadi ada peradaban umum di sepanjang pantai dari Laut Tengah sampai Teluk Benggala. Bukti arkeologi menunjukkan bahwa di Punjab dan di utara Karachi, ditemukan reruntuhan kota yang sangat tua yang berasal dari tahun 2500-2000 SM, yang memberi gambaran tentang masyarakat yang teratur.
Penduduk India pada zaman itu dikenal sebagai orang-orang Dravida. Awalnya mereka tinggal bertebaran di seluruh tanah, namun sedikit demi sedikit tinggal di selatan dan memerintah negaranya sendiri, karena di utara mereka hidup sebagai penjahat dan bekerja di negara-negara yang merebut tanah itu. Orang-orang Dravida itu berkulit hitam dan berhidung datar, kecil dan berambut keriting. Antara tahun 2000 dan 1000 SM dari utara sampai ke India, orang-orang Arya, yang memisahkan diri dari rekan-rekan mereka di Iran yang memasuki India melalui jurang di pegunungan Hindu Kush.
Orang-orang Arya bersekutu dengan orang-orang Jerman, Yunani, Romawi dan orang-orang lain di Eropa dan Asia. Mereka termasuk dalam apa yang kita sebut keluarga Indo Jerman. Mereka berwarna putih dan kokoh, bentuk hidung sedikit melengkung. Tapi peradabannya lebih rendah dari pada orang Dravika. Setelah pendatang baru menetap di dataran subur sungai Sindhu, mereka bercampur dengan penduudk Dravida yang asli.
Banyak orang berasumsi bahwa budaya India sepenuhnya merupakan budaya yang dibawa oleh bangsa Arya, namun setelah penggalian di Mohenjo Daro dan Harappa, mengubah pandangan orang. Ternyata budaya Arya lebih rendah dari orang Dravika. Misalnya, orang Arya tidak memiliki tuhan, orang Dravida sudah. Pengakuan para dewa utama adalah fenomena khas Hindu Pre-Arya
Jadi dapat dengan jelas dihadapkan, bahwa agama Hindu tumbuh dari dua sumber yang berbeda, tumbuh dari perasaan dan pemikiran religius dari dua negara yang berbeda, namun kemudian bergabung menjadi satu. Meskipun dalam tulisan Hindu tertua, unsur Arya lebih dominan, namun tulisan-tulisan Hinduis justru merupakan elemen pra-Arya yang lebih menonjol.
Untuk melengkapi penjelasan di atas harus sedikit diceritakan versi lain dari asal mula agama Hindu. Dalam penyair Jawa, R. Ng. Ronggowarsito (1802-1873) dalam serat Paramayoga yang banyak dikutip dari Kitab Jitapsara, Menjelaskan bahwa asal mula Hindu adalah akumulasi dari berbagai cara ritual dan penyembahan raja dan orang-orang Hindustan dan daerah sekitarnya di Himalaya yang menyembah Sang Hyang Jagadnata, Raja di raja para dewa byang mengaku sebagai penguasa penguasa alam.
Agar mendapat bimbingan pasti dalam melakukan pemujaan dan penyembahan kepada Sang Hyang Jagadnata, Raja Tuhan memerintahkan salah satu dewa yang ahli dalam mengatur peraturan pemujaan Sang Hyang Kanekaputra atau Sang Hyang Bathara Narada (dalam dunia pedalangan sering Disebut Dewa Narada) Wacana para raja dan pemimpin agama di tahun-tahun awal musim pemujaan di Himalaya. Saat itu Sang Hyang Bathara Narada turun dari Kahyangan Jungglengsalaka di puncak Himalaya ke tempat para raja dengan mengajarkan mereka enam macam ibadah / agama.
Dikatakan bahwa pada awal tahun 735 Hindu dan tahun Adam 5119 matahari dan 5272 bulan, sedangkan tahun SM hanya mencapai nomor 36, beberapa tahun setelah Nabi Isa. Meninggal di Yerusalem, raja dan pejabat di wilayah Persia, Hindi, China dan sekitarnya, berkumpul di lereng Gunung Tenguru / Himalaya. Keenam agama Hindu yang mengajar Narada Tuhan adalah: Agama Sambo, agama Brahma, agama Indra, agama Wisnu, agama Bayu, agama kal. Setiap raja dan bangsanya dipersilahkan memilih salah satu dari enam agama ini. Yang kemudian dari enam agama yang diajarkan oleh Tuhan Narada ini semuanya terakumulasi ke dalam Hindu dan cabang-cabangnya.
Agar keenam agama tersebut menjadi ajaran / agama, menurut wacana dewa Narada, masing-masing agama harus memiliki 12 karakteristik :
Berawal dari zaman perkembangan budaya besar di Mesopotamia dan Mesir. Sejak di antara 3000 dan 2000 SM di lembah sungai Sindhu (Indus) ada negara-negara yang peradabannya menyerupai budaya Sumeria di sungai Efrat dan Tigris, jadi ada peradaban umum di sepanjang pantai dari Laut Tengah sampai Teluk Benggala. Bukti arkeologi menunjukkan bahwa di Punjab dan di utara Karachi, ditemukan reruntuhan kota yang sangat tua yang berasal dari tahun 2500-2000 SM, yang memberi gambaran tentang masyarakat yang teratur.
 |
| kingofwallpapers.com |
Orang-orang Arya bersekutu dengan orang-orang Jerman, Yunani, Romawi dan orang-orang lain di Eropa dan Asia. Mereka termasuk dalam apa yang kita sebut keluarga Indo Jerman. Mereka berwarna putih dan kokoh, bentuk hidung sedikit melengkung. Tapi peradabannya lebih rendah dari pada orang Dravika. Setelah pendatang baru menetap di dataran subur sungai Sindhu, mereka bercampur dengan penduudk Dravida yang asli.
 |
| www.ancienthistorylists.com |
Jadi dapat dengan jelas dihadapkan, bahwa agama Hindu tumbuh dari dua sumber yang berbeda, tumbuh dari perasaan dan pemikiran religius dari dua negara yang berbeda, namun kemudian bergabung menjadi satu. Meskipun dalam tulisan Hindu tertua, unsur Arya lebih dominan, namun tulisan-tulisan Hinduis justru merupakan elemen pra-Arya yang lebih menonjol.
 |
| inputbali.com |
Agar mendapat bimbingan pasti dalam melakukan pemujaan dan penyembahan kepada Sang Hyang Jagadnata, Raja Tuhan memerintahkan salah satu dewa yang ahli dalam mengatur peraturan pemujaan Sang Hyang Kanekaputra atau Sang Hyang Bathara Narada (dalam dunia pedalangan sering Disebut Dewa Narada) Wacana para raja dan pemimpin agama di tahun-tahun awal musim pemujaan di Himalaya. Saat itu Sang Hyang Bathara Narada turun dari Kahyangan Jungglengsalaka di puncak Himalaya ke tempat para raja dengan mengajarkan mereka enam macam ibadah / agama.
 |
| en.wikipedia.org |
Agar keenam agama tersebut menjadi ajaran / agama, menurut wacana dewa Narada, masing-masing agama harus memiliki 12 karakteristik :
- Pertama, setiap agama harus ada Pangulune berarti pemimpin atau pemimpin agamanya;
- Yang kedua harus tetengere atau memiliki tanda atau karakter;
- Ketiga, panembahe atau ibadah;
- Keempat, lakun atau peraturannya;
- Lima tapane atau cara dia mengeksekusi;
- Keenam adalah ari-rayana atau hari ketujuh, adalah larangan atau larangan;
- Kedelapan adalah wewenang atau izin;
- Kesembilan, papaline atau sesuatu yang harus diperhatikan dan diingat;
- Kesepuluh adalah panglayone atau upacara setelah mereka mati;
- Kesebelas adalah palisayane atau upacara setelah mereka mati;
- Keduabelas, pamawi atau agar menjadi sempurna atau mulia masing-masing umat beragama ini.
Asal Usul Lahirnya Agama Hindu Lengkap
4/
5
Oleh
Kopi Pait